Hai, Gus.
Apa
kabar? Ehm... iya, aku tahu. Kamu pasti merasa aneh kalau aku menanyakan kabar.
Bukan karena aku sudah tahu keadaanmu, hanya saja mungkin kamu terlalu hapal
kalau aku bukan tipe orang yang suka berbasa-basi dengan kabar. Tapi ini lain,
aku ingin tahu kabarmu, bagaimana keadaanmu dan sekisah tentangmu yang
sekarang.
Mungkin
yang aku lakukan adalah suatu kesia-siaan. Bertutur tapi tak tepat sasaran.
Biar saja. Karena yang sia akan berujung makna pada akhirnya. Tulisan ini
selain untuk memenuhi tantangan dari seorang teman, juga sebagai bentuk
perasaan yang tidak mampu aku sampaikan. Jadi biarkan aku meneruskannya.
Jadi,
apa kabar?
Semoga
keadaanmu sama denganku yang sekarang. Bahagia, dikelilingi banyak teman yang
meski menyebalkan tapi sangat bisa diandalkan dan sudah teruji tidak akan
meninggalkan. Terlebih dengan kesendirianku yang sekarang, membuat waktuku
seperti jadi rebutan. Hampir tidak ada hari yang terlewat tanpa aku berdiam
diri di kamar sendirian. Akan selalu ada teman yang mengajakku pergi. Entah itu
sekadar nongkrong di kedai kopi hingga menemani membeli mainan uno stacko. Tapi
lain halnya kalau aku di rumah. Kamu tahu sendiri, aku bahkan hampir tidak
punya teman di sana. Eh... kok aku malah seperti cerita sendiri ya. Hahaha.
Maaf ya. Intinya aku harap kamu sebahagia aku, bahkan harus lebih. Apalagi sudah ada mbak pacar yang mengisi hati. Lain halnya dengan aku yang masih bergelut dengan sepi, wakakak.
By the way,
bagaimana tugas akhirmu? Kamu pernah cerita kalau kamu harus lulus tepat waktu.
Apa mungkin karena itu kamu menjadi hilang dari peredaran? Kamu sedang fokus
mengerjakannya, ya? Kalau iya, semangat! Semoga doaku yang dulu tidak
terkabulkan. Hahaha.. kamu ingat? aku pernah berdoa kalau kita harus wisuda
bersama yang itu akhirnya kamu harus menunggu setidaknya setahun lagi untuk hal
itu. Percayalah, aku hanya bercanda. Mana mungkin aku tega menahan kamu yang
ingin lulus.
Tidak
banyak yang ingin aku tanyakan sebenarnya. Aku hanya kecipratan penasaran saja,
sebenarnya kamu sedang apa sampai teman-teman banyak yang menanyakanmu padaku. Memang
sesusah itu ya untuk tahu keadaanmu? Atau bisa saja sih, mereka hanya ingin
meledekku lewat pertanyaan-pertanyaan itu. Apapun itu, sejauh tidak
terdengarnya kabar buruk yang menimpamu selama ini aku simpulkan kamu baik-baik
saja dan sedang berbahagia sekarang. Semoga.
Sudah saja ya, Gus. Aku pamit dulu, dad... eh bentar! Selamat ulang tahun, Gusak Tilas Wangi. Nggak sengaja loh nulis ini di hari ulang tahun kamu. Kalau kamu sudah menerima pesan whatsapp dari aku, itu artinya aku baru saja menyelesaikan tulisan ini.
Sehat dan bahagia selalu ya, mas gusak.
Salam,
Perempuan yang katamu titisan Dewa Siwa
Rangkaian #Challenge sebagai pengganti Day-4, ditulis pada 18 Februari 2017.
#SuratBuatParaKekasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar