Dendam hanya dimiliki
oleh mereka yang tidak suka berbahagia. Kemurkaan yang dibawa setan tidak hanya
dijadikan barang titipan, namun diolah untuk kemudian hari disalurkan. Bukankah
menjengkelkan ketika bahagia yang kita petik tidak sepenuhnya dirasakan? Akan menjadi
kemunafikan kalau mulut kita mangap menggelontarkan haha-hihi bernada tinggi,
namun dalam hati masih tercekik minta dimerdekakan.
Aku tidak ingin menjadi
rugi. Aku memilih mengikhlaskan. Kembali berkenalan dengan masa lalu,
merangkulnya di sampingku lalu kemudian membebaskan diri ini untuk bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar